Senin, 29 Agustus 2016

Konfigurasi DNS Server

A.Pengertian
     Debian adalah sistem operasi komputer yang tersusun dari paket-paket perangkat lunak yang dirilis sebagai perangkat lunak bebas dan terbuka dengan lisensi mayoritas GNU General Public License dan lisensi perangkat lunak bebas lainnya. Debian GNU/Linux memuat perkakas sistem operasi GNU dan kerenel Linux merupakan distribusi Linux yang populer dan berpengaruh. Debian didistribusikan dengan akses ke repositori dengan ribuan paket perangkat lunak yang siap untuk instalasi dan digunakan.
       Debian terkenal dengan sikap tegas pada filosofi dari Unix dan perangkat lunak bebas. Debian dapat digunakan pada beragam perangkat keras, mulai dari komputer jinjing dan desktop hingga telepon dan server. Debian fokus pada kestabilan dan keamanan. Debian banyak digunakan sebagai basis dari banyak distribusi GNU/Linux lainnya.
    Sistem operasi Debian merupakan gabungan dari perangkat lunak yang dikembangkan dengan lisensi GNU, dan utamanya menggunakan kernel Linux, sehingga populer dengan nama Debian GNU/Linux. Sistem operasi Debian yang menggunakan kernel Linux merupakan salah satu distro Linux yang populer dengan kestabilannya. Dengan memperhitungkan distro berbasis Debian, seperti Ubuntu, Xubuntu, Knoppix, Mint, dan sebagainya, maka Debian merupakan distro Linux yang paling banyak .

B.Sejarah
     Debian pertama kali diperkenalkan oleh Ian Murdock , seorang mahasiswa dari  Universitas Purdue,  Amerika Serikat , pada tanggal  16 Agustus 1993. Nama Debian berasal dari kombinasi nama Ian dengan mantan-kekasihnya Debra Lynn: Deb dan Ian.
    Pada awalnya, Ian memulainya dengan memodifikasi distribusi SLS (Softlanding Linux System). Namun, ia tidak puas dengan SLS yang telah dimodifikasi olehnya sehingga ia berpendapat bahwa lebih baik membangun sistem (distribusi Linux) dari nol (Dalam hal ini, Patrick Volkerding juga berusaha memodifikasi SLS. Ia berhasil dan distribusinya dikenal sebagai "Slackware").
     Proyek Debian tumbuh lambat pada awalnya dan merilis versi 0.9x pada tahun 1994 dan 1995. Pengalihan arsitektur ke selain i386 dimulai ditahun 1995. Versi 1.x dimulai tahun 1996.
     Ditahun 1996, Bruce Perens menggantikan Ian Murdoch sebagai Pemimpin Proyek. Dalam tahun yang sama pengembang debian Ean Schuessler, berinisiatif untuk membentuk Debian Social Contract dan Debian Free Software Guidelines, memberikan standar dasar komitmen untuk pengembangan distribusi debian. Dia juga membentuk organisasi "Software in Public Interest" untuk menaungi debian secara legal dan hukum.
       Di akhir tahun 2000, proyek debian melakukan perubahan dalam archive dan managemen rilis. Serta pada tahun yang sama para pengembang memulai konferensi dan workshop tahunan "debconf".
Di April 8, 2007, Debian GNU/Linux 4.0 dirilis dengan nama kode "Etch". Rilis versi terbaru Debian, 2009, diberi nama kode "Lenny". deb adalah perpanjangan dari paket perangkat lunak Debian format dan nama yang paling sering digunakan untuk paket-paket binari seperti itu.Paket debian adalah standar Unix pada arsip yang mencakup dua gzip, tar bzipped atau lzmaed arsip: salah satu yang memegang kendali informasi dan lain yang berisi data. Program kanonik untuk menangani paket-paket tersebut adalah dpkg, paling sering melalui apt/aptitude.
       Beberapa paket Debian inti tersedia sebagai udebs ("mikro deb"), dan biasanya hanya digunakan untuk bootstrap instalasi Linux Debian. Meskipun file tersebut menggunakan ekstensi nama file udeb, mereka mematuhi spesifikasi struktur yang sama seperti biasa deb. Namun, tidak seperti rekan-rekan mereka deb, hanya berisi paket-paket udeb fungsional penting file. Secara khusus, file dokumentasi biasanya dihilangkan. udeb paket tidak dapat diinstal pada sistem Debian standar.
     Paket debian juga digunakan dalam distribusi berbasis pada Debian, seperti Ubuntu dan lain-lain. Saat ini telah terdapat puluhan distribusi Linux yang berbasis kepada debian, salah satu yang paling menonjol dan menjadi fenomena adalah  Ubuntu.

D. Maksud dan Tujuan

- Agar dapat mengonfigurasi Debian 8.5 di Proxmox
- Agar dapat mengkonfigurasi DNS SERVER DI PROXMOX

E.Latar Belakang
     Debian merupakan salah satu SO Open source yang kompleks dan mudah dipelihara, selain mudah di konfigurasi, Debian juga termasuk sistem operasi yang free software artinya dapat mengambil/ menyalin source program  Linux tanpa dikenai biaya dan  dapat  memperbanyak, memodifikasi serta menyebarluaskan secara bebas. Kemudian Debian jarang sekali mengalami jaringan down serta kestabilan programnya teruji sehingga sangat menguntungkan jika dijadikan SO untuk belajar/praktek/kerja.

F.Alat dan Bahan

- 1 buah PC sbg server
- 1 buah Laptop sbg clien
- Aplikasi Proxmox
- Acces Point/Hotspot untuk Remote

G.Referensi


https://id.wikipedia.org/wiki/Debian

H.Tahap Konfigurasi debian 8 di Proxmox



1. Sebelum kita membuat DNS terlebih dahulu kita install DNS dengan memasukkan perintah :
#apt-get install bind9
 2. Kemudian tekan Y untuk menyetujui proses instalasi DNS Server.

3. Sebelum konfigurasi masuk terlebih dahulu ke Directory bind dengan memasukkan perintah :

#cd /etc/bind/


4. Kemudian tekan ls untuk melihat isi Direktory.
 5. Kita konfigurasi file named.conf.local terlebih dahulu dengan memasukkan perintah :

#nano named.conf.local
6. Ini merupakan isi default dari file named.conf.local dan sekarang kita tambahkan scriptnya. 
7. Tambahkan script berikut ini pada baris yang paling bawah
zone "irul.net" {
            type master ;
            file "/etc/bind/db.namaanda.net";
};

zone "108.168.192.in-addr.arpa"{
            type master ;
            file "/etc/bind/db.192.168.50.2" ;
};
8.  Kemudian kita buat databasenya dengan mengcopy file db.local dengan memasukkan perintah :
#cp db.local db.namaanda.net

 9. Dan jangan lupa kita buat juga database buat nanti Domainnya di rubah ke alamat  IP dengan memasukkan perintah :

#cp db.127 db.192.168.8.3 (ini merupakan IP Server yang saya buat domain)

10. Kemudian kita buka file db.smkn1kediri-alvin.sch.id dengan perintah :
#nano namaanda.net

 11.  Yang tulisan localhost anda rubah sesuai nama domain anda seperti gambar di bawah ini.
12. Kemudian kita konfigurasi database yang satunya dengan memasukkan perintah nano untuk mengkonfigurasinya.
13.  Ini merupakan isi defaulnya, sama seperti pada database yang sebelumnya kita ganti juga tulisan localhost

14. Dan tambahkan beberapa script seperti gambar di bawah ini.
15. Kemudian restart DNSnya dengan memasukkan perintah :

#service bind9 restart
 16. Kemudian kita konfigurasi pada resolv.conf dengan memasukkan perintah :

#nano /etc/resolv.conf
 17. Kemudian masukkan IP Server ke urutan yang paling atas dan kemudian keluar.

18. Kemudian restart networknya setelah di konfigurasi pada resolv dengan memasukkan perintah :
#service networking restart

19. Kemudian coba kita cek dnsnya dengan memasukkan perintah :

#nslookup afri.net
 20. Sebelumnya kita masuk terlebih dahulu ke Mikrotiknya, disini saya menggunakan Winbox untuk konfigurasi MIkrotiknya. Pilih IP - DNS.
 21. Kemudian klik pada bagian Static

 22. Klik icon + untuk menambahkan konfigurasi dan kemudian masukkan nama DNS dan masukkan IPnya juga, jika sudah klik Apply
 23. Dan ini merupakan hasil dari konfigurasinya.
semoga bermanfaat.

0 komentar:

Posting Komentar

Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

About Us

Popular Posts

Categories

Diberdayakan oleh Blogger.

BTemplates.com

Blogroll

About

Copyright © Afrizantika - BLC Telkom | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com